Minggu, 25 Desember 2011

Benarkah surga dan neraka itu ada...?

Inilah kutipan kontroversial dari hawking yang saya ambil dari kompas.com

"KOMPAS.com — Mayoritas umat beragama di Indonesia memercayai bahwa manusia dijanjikan kehidupan yang kekal di akhirat beserta surga jika mampu berbuat baik dalam hidupnya. Namun, dalam wawancara dengan The Guardian, Senin (16/5/2011), fisikawan Stephen Hawking membantah hal itu. Dia mengatakan bahwa konsep kehidupan kekal dan surga hanyalah dongeng belaka.

Hawking mengatakan, kematian terjadi ketika otak berhenti bekerja. "Saya menganggap otak seperti komputer yang akan berhenti bekerja ketika komponennya rusak. Tidak ada kehidupan setelah mati ataupun surga bagi komputer rusak itu. Semua itu cuma dongeng bagi orang-orang yang takut akan kegelapan," urai Hawking.

Dalam wawancara itu, Hawking juga mengemukakan bahwa terjadi fluktuasi kuantum pada masa awal semesta menciptakan galaksi, bintang, dan kehidupan, termasuk manusia. "Ilmuwan memprediksikan bahwa ada banyak semesta yang tercipta secara spontan. Adalah masalah kesempatan saja kita ada di dalamnya," kata Hawking.

Pernyataan tersebut juga mempertegas isi buku The Grand Design karyanya yang dipublikasikan pada 2010. Buku itu menyatakan bahwa penciptaan semesta dan eksistensinya tak perlu peran serta Tuhan. Gagasan Hawking yang kontroversial itu menyulut perdebatan dengan para pemuka agama.

Pertanyaannya kemudian, ketika kehidupan kekal dan surga tak ada, apa yang harus dilakukan manusia dalam hidupnya? Hawking mengemukakan bahwa hakikat kehidupan adalah menemukan makna dari tindakan yang dilakukan. "Kita harus menemukan nilai tertinggi dari tindakan kita," cetus Hawking.

Hawking sendiri menyatakan bahwa ia tak takut mati. "Saya telah hidup dengan prediksi kematian dini selama 49 tahun. Saya tak takut mati, tetapi saya juga tak buru-buru ingin mati. Saya masih punya banyak hal yang perlu saya lakukan," papar fisikawan yang juga menulis buku best seller A Brief History of Time pada tahun 1988 ini.

Dalam kesempatan wawancara itu, Hawking menyatakan, "Semesta diatur oleh sains. Tetapi sains mengatakan kepada kita bahwa kita tak bisa menyelesaikan persamaan secara langsung. Kita harus menggunakan teori seleksi alam Darwin untuk survive. Kita akan memberi mereka nilai tertinggi."

Hawking juga mengatakan sisi sains yang paling menarik bagi dirinya. "Sains menjadi menawan ketika mampu menjelaskan secara sederhana fenomena atau hubungan setiap observasi yang berbeda. Misalnya terkait struktur DNA double helix dalam ilmu biologi dan persamaan dasar fisika," ungkap Hawking.

Hawking diketahui mengidap penyakit neuron motorik sejak usia 21 tahun. Dokter memprediksi hidupnya tak akan lama, tetapi ternyata ia hidup hingga lima dekade setelah diagnosis penyakit itu. Kesempatan hidup lebih itu membuat Hawking merasa ia memiliki nilai kehidupan yang lebih"


Sekarang bagaimana pendapat anda...?
kalau kita lihat dari komentar yang ada di kompas,hampir 98 persen menolak argumen ilmuwan dunia ini. tak hanya umat islam tentunya yang menolak hampir semua agama menolaknya. Dari sisi agama kita memang harus menolak apa yang di katakan oleh hawking,sebab semua agama mengatakan bahwa ada hidup setelah mati,ada hari pembalasan setelah hidup berakhir.
bagaimana dari sisi sains...?
sains ini berlandaskan logika,ada sebab ada akibat. apa sebab alam semesta ini ada..? karena adanya gravitasi apa pula sebab adanya gravitasi..? di lain artikel nanti kita ulas. pembentukan alam semesta tak ada campur tangan TUHAN,itu kata sains. di sebabkan oleh gravitasi yang ada di alam semesta semua system tata surya tercipta dengan sendirinya. bagaimana mahluk hidup bisa muncul kalau tak ada yang mencipta. ada banyak artikel tentang ini dengan berbagai teorinya. mana yang benar...? menurut ilmuwan dalam dunia sains keberadaan surga dan neraka pun di anggap teori, bagi yang percaya tentu ini adalah sebuah kebenaran. sama juga yang percaya dengan 5+5=10. kenapa seluruh manusia di bumi ini percaya kalau 5+5=10. benarkah itu jawabnya..? itukan hanya sebuah teori pada awalnya. sebab ada bukti..! nah ...itulah yang namanya kepercayaan,di sertai bukti ataupun tidak manusia akan meyakininya bahwa itu satu kebenaran. sains berawal dari teori untuk kemudian di buktikan. apa semua teori harus terbukti...? ya... sebuah teori akan kekal di gunakan apabila teori itu terbukti kebenaranya,sama halanya 5+5=10. sebab bukti sudah ada dan tak terbantahkan maka akan di pakai sampai kapanpun. trus bagaimana dengan teori atau argumen hawking yang mengatakan surga hanya sebuah dongeng belaka...? toh dia tak ada bukti. bukti bahwa surga hanya dongeng memang tidak ada atau belum ada,tetapi ada sebab dan akibat dari pembentukan suatu zat atau sebuah system yang pada akhirnya menjadi surga adalah dongeng belaka. apa surga dan neraka memang benar benar tidak ada...? kalau kita boleh mengatakan ini sebuah teori,surga dan neraka bukan tidak ada hanya belum terbukti kebenarannya. akhirnya satu sama,teori hawking belum jelas kepastiannya,surga dan neraka pun belum mampu di buktikan.
bagaimana pula kita menyikapinya...?
sebagai mahluk beradap kita mesti bijak dalam menyikapi sesuatu,ada agama ataupun tidak tentu tak ada alasan untuk kita tak berbuat baik dan tak ada sebab pula untuk kita melakukan kejahatan. kepercayaan adalah nomor satu,kalau anda percaya dengan agama anda itulah satu kebenaran bagi anda,titik.

Lukisan Alam Karya Sang Pencipta yang Sangat Menakjubkan





























Kehidupan berjalan begitu cepat, setiap hari kita selalu dipaksa untuk bekerja dan bekerja. Disibukkan dengan aktifitas yang terus menerus berulang setiap waktu. 

Namun dibalik kesibukkan kita, berhentilah sesaat untuk melihat sekeliling kita. Karya Tuhan yang sangat indah akan memanjakan hidup mata Anda dan sejenak lupakan kesibukkan dunia Anda.

Hubungan Al-Qur'an dan Sains Tentang Akhir Alam Semesta

 Hai semua, sudah lama saya tidak memposting dan akhirnya bisa memposting lagi. kali ini saya posting tentang Al-Qur'an dan Sains bicara tentang "Akhir alam semesta". selamat membaca ! ^_^
Seperti yang kita tahu, bahwa alam jagad raya ini sebelumnya adalah satu, lalu bercerai berai dan meluas setelah terjadinya ledakan besar oleh sinar kosmik.
Sehingga membentuk gugusan benda-benda langit yang terdiri dari galaksi, bintang, planet, satelit dan lain sebagainya.


Namun tentunya keseluruhan benda langit ini tidak mungkin akan terus ada tanpa ada batasnya. Bahkan secara pasti, dapat ditegaskan bahwa seluruh apa yang ada di alam semesta ini akan berakhir atau bisa disebut kiamat.

Para ilmuwan telah banyak melakukan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui akhir alam raya ini. Dalam melakukan penelitian tersebut, mereka menggunakan hitungan energi yang mendorong alam raya ini agar secara terus-menerus mengalami penambahan.

Penggunaan energi ini dimaksudkan untuk menciptakan pemuaian alam secara terus-menerus dengan batasan. Ia tidak boleh melampaui kuantitas penambahan energi yang telah ditentukan, yang dapat mengakibatkan alam raya ini meledak.

Penelitan yang mereka lakukan, menghasilkan dugaan bahwa suatu saat energi yang terdapat di alam raya ini akan melampaui batas keseimbangannya yang menyebabkan kehancurannya.

Sebagaimana dulu, benda-benda yang ada di alam raya ini terbentuk setelah terjadinya ledakan besar, maka benda-benda ini juga akan hancur setelah terjadinya ledakan besar yang diakibatkan kekuatan energi yang melampaui batas kemampuannya.

Al-Qur'an telah menggambarkan akhir alam semesta ini yang menyerupai awal pembentukannya, sebagaimana yang terdapat pada surah Al-Anbiya ayat 104. Allah SWT berfirman: 

"(yaitu) pada hari Kami gulung langit seperti menggulung lembaran-lembaran kertas. Sebagaimana kami telah memulai penciptaan pertama, begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati. Sesungguhnya Kamilah yang akan melaksanakannya."


Pengungkapan dengan menggunakan kata 'Kami gulung langi', adalah cara pengungkapan yang sangat teliti sekali yang dimaksudkan untuk menggambarkan penyusutan alam semesta ini, karena energi yang terdapat di dalamnya telah melebihi batasan yang telah ditentukan.

Al-Qur'an di bagian lain ayatnya, mengungkapkan penciptaan kembali alam semesta setalah ia melewati batas energi yang ditentukan. Allah SWT dalam surah Ibrahim ayat 48 berfirman:

"(Yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula) langit."

Ilmu Tauhid Berasaskan Kajian Saintifik

TUJUAN utama penulisan ini ialah untuk menjelaskan sama ada ilmu Tauhid boleh diasaskan atau tidak kepada kajian saintifik. Bagi menjawab soalan ini perlu terlebih dahulu diterangkan apa yang kita maksudkan dengan ilmu Tauhid dan kajian saintifik serta dijelaskan ruanglingkup masing.
RUANG LINGKUP ILMU TAUHID
KITA semua sedia maklum bahawa ilmu Tauhid adalah intisari ajaran agama Islam. Ilmu ini merujuk kepada hakikat keesaan Allah SWT. Ilmu Tauhid membicarakan prinsip keesaan Tuhan. Di dalam ketuhanan Islam, Allah adalah Esa dari segi zat-Nya, Esa dari segi sifat-sifat-Nya dan Esa dari segi perbuatan-Nya.

Sumber utama ilmu Tauhid ialah ajaran wahyu seperti yang terkandung di dalam Kitab Suci Al-Quran. Allah sendiri memberitahu manusia siapa Dia, apakah sifat-sifat diri-Nya dan apakah aktiviti-aktiviti-Nya. Di dalam hal ini,  peranan akal adalah sekadar untuk memahami makna butir-butir diri Tuhan yang Dia sendiri telah maklumkan (tajallikan) kepada kita.
Ayat Al-Quran yang bermaksud "Katakanlah (wahai Muhammad!) "Allah Maha Esa (Ahad)", menegaskan keesaan Tuhan dari segi Zat-Nya kerana Allah adalah nama zat Tuhan. Tetapi ayat yang sama turut menegaskan keesaan Tuhan dari segi sifat-sifat-Nya dan dari segi perbuatan-perbuatan-Nya (af'al) kerana Allah adalah nama Tuhan yang serba meliputi. Di dalam nama Allah terhimpun segala sifat Tuhan atau segala nama-Nya yang lain seperti Al-Rahman, Al-Rahim,  Al-Hayy, Al-Qudus dan sebagainya.
Sifat-sifat Tuhan atau nama-nama-Nya adalah sebenarnya hubungan antara zat Tuhan dan setiap sesuatu selain daripada-Nya. Dengan kata lain, alam semesta mempunyai hubungan dengan Allah menerusi nama-nama-Nya. Malahan alam semesta adalah mazahir (manifestasi) nama-nama Tuhan. Oleh sebab itulah di dalam Al-Quran setiap kali Allah menerangkan tentang sesuatu kejadian yang dicipta-Nya Dia sudahi keterangan-Nya itu dengan menyebut satu dua nama-Nya.
Sebagai contoh, ayat di dalam surah Yasin yang bermaksud "Dan matahari beredar ke suatu tempat yang sudah ditetapkan baginya; demikianlah ketentuan (Allah) Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana". Ada hubungan hakiki antara peredaran matahari dan dua nama atau sifat Allah yang disebutkan di sini.  Gerakan matahari dan peredarannya yang mematuhi hukum-hukum tertentu adalah manifestasi keperkasaan dan kebijaksanaan Allah. Pengetahuan manusia yang mendalam tentang peredaran matahari di dalam sistem planet kita akan menimbulkan kesedaran di dalam dirinya tentang kekuasaan dan kebijaksanaan Penciptanya.
Al-Quran memang menjelaskan bahawa nama Allah juga meliputi segala perbuatan-Nya. Keesaan Allah dari segi sifat-sifat-Nya yang bermakna keesaan Allah dari segi perbuatan-Nya. Menurut Al-Quran lagi, demikianlah juga sebaliknya. Kesatuan alam semesta membuktikan keesaan Allah.
Sepotong ayat ayat Al-Quran mengemukakan hujjah berikut :
لَوْ كَانَ فِيهِمَا آلِهَةٌ إِلَّا اللَّهُ لَفَسَدَتَا فَسُبْحَانَ اللَّهِ رَبِّ الْعَرْشِ
عَمَّا يَصِفُونَ
“Kalau ada di langit dan di bumi tuhan-tuhan selain dari Allah, nescaya rosaklah pentadbiran kedua-duanya. Maka Maha suci Allah, Tuhan yang mempunyai Arasy, dari apa yang mereka sifatkan”.  [Al-Anbiya' : 22]
Ayat ini menegaskan kepada kita bahawa alam semesta wujud dalam keadaan kesatuan atau dalam keadaan teratur, bertertib dan terencana kerana yang menciptanya ialah Tuhan Yang Maha Esa.
Dengan kata lain, Al-Quran memberitahu manusia bahawa sekiranya mereka mengkaji alam semesta ini dengan teliti serta adil dan saksama (atau objektif, menurut istilah ahli-ahli sains zaman sekarang) maka mereka akan dapati alam ini benar-benar merupakan sebuah kosmos, bukan chaos, yakni alam yang teratur, bertertib dan terencana. Hakikat ini sepatutnya diterima oleh mereka sebagai bukti keesaan Allah.
Ajaran agama memberitahu kita bahawa tidak ada sesiapa pun yang dapat mengetahui tentang zat Allah. Hanya Allah yang mengetahui rahsia zat-Nya.   Bagaimana pun, ada dua aspek diri Tuhan yang boleh diketahui oleh manusia. Aspek pertama ialah sifat-sifat-Nya dan aspek satu lagi ialah aktiviti-aktiviti-Nya. Sebenarnya dua aspek ini tidak dapat dipisahkan antara satu sama lain. Aktiviti Tuhan mencerminkan sifat-sifat-Nya dan sebaliknya pada Tuhan menzahirkan sifat-sifat-Nya menerusi aktiviti-Nya.
Di dalam konteks perbincangan kita tentang hubungan antara Tauhid dan sains, adalah penting kita merujuk kepada hakikat bahawasanya manusia boleh mengetahui sifat-sifat dan perbuatan Allah. Suatu soalan yang wajar ditimbulkan di sini ialah adakah sains berkemampuan mencapai ilmu pengetahuan tentang sifat-sifat Allah dan perbuatan-Nya tanpa bantuan agama atau wahyu??? Tentang perbuatan Allah yang samalah maksudnya dengan alam ciptaan-Nya manusia memang mampu mengetahuinya menerusi daya usahanya sendiri, iaitu dengan membuat pencerapan, menjalankan ujikaji dan analisis rasional dan berbagai-bagai lagi bentuk pengajian dan penyelidikan ilmiah.
Namun demikian perlu ditegaskan bahawa tanpa bimbingan agama kemampuan sains untuk membongkar rahsia alam semesta ini adalah sangat terbatas. Sains akan memperolehi keupayaan yang lebih besar dan akan mencapai kemajuan yang lebih seimbang apabila kegiatannya disinari dengan cahaya agama. jangan sekali-kali pandangan kita dikaburi oleh kejayaan ajaib yang dicapai oleh sains moden, iaitu sains yang kita ketahui telah membelakangkan agama.
Ada beberapa perkara yang patut ada di dalam ingatan kita. Pertama, sains moden tidak bermula daripada tiada dan berakhir dengan segala pencapaian yang menakjubkan seperti yang dapat kita lihat sekarang ini. Sains moden menggunakan tapak sains yang sudah disediakan oleh sains Islam. Dari segi falsafah alam, falsafah manusia dan falsafah ilmu, mungkin sains moden telah berkerat rotan, berputus arang dengan sains Islam dan sain pra-moden yang lain. Tetapi dari segi pengetahuan sains, sains moden adalah kesinambungan daripada sains Islam. Dengan kata lain, sains moden bertitik-tolak daripada pengetahuan saintifik yang sebahagian besarnya adalah sumbangan
tamadun-tamadun beragama, khususnya tamadun Islam.
Kedua, banyak ahli sains yang membuat sumbangan besar terhadap perkembangan dan kemajuan sains moden adalah individu yang mempunyai kepercayaan agama, sekurang-kurangnya kalau dilihat dari kacamata Islam tentang konsep agama.  Tokoh-tokoh sains moden seperti Johannes Kepler, Isaac Newton dan Albert Einstein dan para pengasas ilmu fizik kuantum pada kurun ke-20 ini bukan sahaja menyakini kewujudan Tuhan Yang Maha Esa, malah konsep alam semesta mereka hampir-hampir sama dengan konsep alam semesta di dalam Islam yang berdasarkan ajaran Tauhid. Mereka ini boleh saya sifatkan sebagai ahli Tauhid tanpa Nabi dan Rasul dan tanpa syariah. Di dalam kes Einstein, memang ada hubungan konsep yang jelas antara pemikiran sainsnya dan pandangan Tauhidnya.
Ketiga, sains moden baru berusia lebih kurang 350 tahun. Ini suatu usia yang sangat muda barbanding dengan usia sains di dalam kebanyakan tamadun beragama sebelum zaman moden seperti usia sains Islam yang mampu mempertahankan kegemilangannya selama lebih kurang lapan kurun. Walaupun usia sains moden masih muda, tetapi banyak pemerhati masa kini telah mengeluarkan pendapat yang era sains moden sudah berakhir.
Teori ilmu dan pandangan alam semesta yang menjadi asas kepercayaan falsafah sains moden sejak kelahirannya pada kurun ke-17M tidak dapat dipertahankan lagi ekoran daripada perkembangan-perkembagan dalaman baru yang dicetuskan oleh sains itu sendiri. Ada pendapat mengatakan manusia Barat sekarang sedang memasuki suatu era baru di dalam sejarah pemikiran sains, iaitu era sains pasca moden.
Berdasarkan ketiga-tiga perkara yang saya sebutkan ini saya ingin menegaskan semula kesimpulan berikut. Walaupun sains mampu menghasilkan penemuan-penemuan saintifik baru, merumuskan teori-teori sains baru dan menghasilkan berbagai-bagai bentuk teknologi baru tanpa bantuan agama, namun pencapaiannya tentu lebih besar, keterangan-keterangannya lebih memuaskan kehendak akal manusia dan kemajuannya lebih menguntungkan umat manusia sekiranya ia berpadu tenaga dengan agama.
Dalam hal ini saya ingin memetik kata-kata masyhur Einstein :
"Agama tanpa sains buta, sains tanpa agama cacat."
Bagaimana pula dengan ilmu tentang sifat-sifat Tuhan??? Mampukah sains menemui sifat-sifat Tuhan dengan bergantung semata-mata kepada kaedah saintifik yang sudah terbukti sangat berkesan dan berhasil di dalam bidang pengajian alam lahiriah??? Elok kita bincangkan dahulu secara ringkas sifat sains dan ruanglingkup kajian saintifik menurut fahaman umum dewasa ini. Tetapi sebelum itu kita boleh memberi jawapan berdasarkan ajaran wahyu Islam.
Ilmu Ilahiyah (metafizik) atau Ilmu Usuluddin memberitahu kita bahawa wahyu adalah satu-satunya sumber ilmu kita tentang sifat-sifat Allah. Allah sendiri yang mengajar kita nama-nama-Nya atau sifat-sifat-Nya. Kalau Dia tidak memberitahu kita tentangnya maka kita tidak akan mengetahuinya. Adalah di luar kemampuan tabii akal manusia untuk membuat penemuan sendiri tentang sifat-sifat Tuhan. Tetapi setelah kita diberitahu nama-nama-Nya akal kita mampu memahami makna yang terkandung di dalam nama-nama itu.
Dan yang pentingnya, menurut Al-Quran, ilmu kita tentang sifat-sifat Allah boleh menjadi lebih mendalam dan lebih meyakinkan dengan bertambahnya ilmu pengetahuan kita tentang alam semesta. Tegasnya, andainya kita berIman dengan sifat-sifat Allah yang diwahyukan menerusi Al-Quran itu maka sains boleh membantu meningkatkan ilmu kita tentang sifat-sifat Allah. Dengan kata lain, ada peranan bagi sains untuk memantapkan ilmu Tauhid seseorang insan.
RUANG LINGKUP KAJIAN SAINTIFIK
KAJIAN saintifik adalah berdasarkan pencerapan pancaindera, kaedah ujikaji. kaedah matematik yang bersifat kuantitatif dan analisis data (maklumat) secara rasional yang melibatkan fikiran logik (mantik). Bagi tujuan menghasilkan pengumpulan data atau maklumat seseorang ahli sains akan menggunakan pancainderanya dengan dibantu oleh peralatan saintifik yang terkini. Demikian juga dengan ujikaji. Bagi tujuan membuat pentafsiran data yang sudah terkumpul beliau akan menggunakan peralatan konsep yang sesuai yang tersimpan di dalam fikirannya dan teknik-teknik analisis dan sintesis atau teknik-teknik berfikir yang biasa dikaitkan dengan ilmu mantik.
Pada umumnya, kajian saintifik terbatas kepada benda-benda atau kejadian-kejadian yang dapat dialami oleh pancaindera, yang dapat diukur dan disukat (yakni, yang boleh diberi kuantiti) dan yang boleh dianalisis dengan menggunakan kaedah-kaedah logik. Proses pentafsiran dan ujikaji akhirnya akan membuahkan hukum-hukum atau teori-teori sains yang merupakan idaman utama ahli-ahli sains.
Maka jelaslah bahawa kajian saintifik sangat sesuai dan berguna di dalam usaha mendapatkan ilmu tentang alam lahiriah dan alam kuantiti. Tetapi kaedah saintifik tidak boleh digunakan untuk mengkaji alam rohaniah, jauh sekali daripada mengkaji sifat-sifat Tuhan. Alam rohaniah tidak boleh dialami dengan pancaindera, tidak boleh diberi kuantiti dan tidak tertakluk kepada hukum-hukum matematik yang bersifat kuantitatif. Namun demikian kita masih boleh bertanya : Apakah tidak mungkin akal manusia melanjutkan proses pentafsiran di dalam sains sehingga menyentuh aspek ketuhanan?
Akal manusia memang mempunyai kecenderungan tabii untuk membuat pelbagai tafsiran apabila ianya disuapkan dengan maklumat-maklumat. Tetapi pentafsiran boleh menghasilkan berbagai-bagai kesimpulan. Kepercayaan yang dianuti seseorang ahli sains boleh mempengaruhi pentafsirannya. Oleh sebab itulah ada ahli-ahli sains yang mengemukakan pengetahuan sains sebagai hujah untuk menafikan kewujudan Tuhan dan menidakkan kebenaran agama.
Tetapi ada pula ahli-ahli sains yang menggunakan pengetahuan yang sama sebagai dalil untuk membuktikan kewujudan agama dan kebenaran agama. Nampaknya, kesimpulan akhir tentang Tuhan dan agama yang dibuat oleh seseorang ahli sains banyak bergantung kepada kepercayaannya tentang Tuhan dan agama yang sedia ada pada dirinya sebelum dia membuat kajian saintifik dan pentafsiran terhadap penemuan-penemuan saintifik.
Jika orang itu sudah berIman sedikit sebanyak dengan Tuhan dan wahyu maka pengetahuan sainsnya akan menjadi bukti kebenaran kepercayaannya. Sebaliknya jika dia tidak percaya kepada Tuhan maka pengetahuan sainsnya akan dijadikannya bukti untuk membenarkan kepercayaannya itu. Walau bagaimana pun, sekiranya seseorang itu ikhlas untuk mencari kebenaran maka ada kemungkinan besar pengetahuan sainsnya akan mendorong dirinya untuk mengubah kepercayaannya yang tidak selaras dengan pengetahuan itu.
Hakikat inilah yang ditegaskan di dalam Al-Quran. Menurut Al-Quran, orang-orang yang berIman menerima hakikat bahawa seluruh isi alam ini adalah risalah daripada Tuhan. Tetapi orang-orang yang menafikan kewujudan Tuhan berada dalam kebingungan tentang asal usul dan matlamat alam semesta.  Pengetahuan sains mereka lebih banyak menimbulkan tanda tanya daripada menjawab soalan. Ia tidak membawa mereka kepada keyakinan tetapi sebaliknya mencetuskan banyak keraguan di dalam diri mereka. Tegasnya, mereka seolah-olah menemui jalan buntu di dalam pemikiran mereka tentang alam ini.
HUBUNGAN ANTARA TAUHID DAN SAINS
SEPERTI yang telah disebutkan tokoh sains seperti Einstein kuat berpendapat bahawa sains dan agama tidak seharusnya dipisah-pisahkan. Agama memerlukan sains dan sains memerlukan agama. Seperti kata beliau, tanpa sains agama menjadi buta. Dengan kata lain, sains mempunyai peranan penting untuk membantu cahaya agama menjadi lebih bersinar. Kedudukan agama menjadi lebih kuat dan kukuh apabila penganut-penganut agama itu menghasilkan pengetahuan dan budaya sains yang tinggi.
Begitu juga sebaliknya. Tanpa agama sains menjadi tempang. sains tidak boleh berjalan dengan betul sekiranya ia tidak dibimbingi oleh agama. Itulah yang terjadi sekarang. Sains membawa banyak manusia zaman moden kepada kesesatan serta meninggalkan banyak kesan buruk ke atas kehidupan manusia dan alam sekitar kerana telah disalah-gunakan. Sains moden tempang dari segi teori dan amali kerana ia telah membelakangkan agama.
Khususnya, sains memerlukan bimbingan Tauhid. Dalam sejarah manusia, sudah terbukti bahawa ilmu Tauhid adalah punca utama kemajuan sains. Pemikiran Tauhidlah yang memberi inspirasi kepada Einstein untuk menghasilkan teori-teori sains yang agung pada kurun ke-20 ini. dalam tamadun Islam ilmu Tauhid menjadi asas utama pemikiran sains.
Tauhid juga memerlukan sains. Oleh itu ada kewajarannya bagi kita mengemukakan konsep "Tauhid yang berasaskan kajian saintifik". Ilmu ketuhanan Islam sendiri mewajarkan konsep ini. Seperti yang telah saya jelaskan sebelum ini, manusia hanya boleh mengetahui sifat-sifat Tuhan menerusi pengetahuannya tentang alam. Mereka yang belajar "sifat dua puluh" secara tradisionalnya tentu sedar bahawa alam semesta dan segala isi kandungannya dikemukakan sebagai dalil atau bukti untuk membenarkan sifat-sifat Tuhan yang berkenaan. Untuk kita mengetahui Allah adalah perlu kita mempunyai ilmu tentang "selain daripada Allah". Yang dimaksudkan dengan "selain daripada Allah" ialah alam semesta.
Salah satu prinsip yang kita dapati daripada Tauhid ialah prinsip kesatuan alam tabii. Prinsip ini menjadi titik-tolak dan juga matlamat sains Islam. Maksudnya, ahli-ahli sains Islam memulakan kajian saintifik mereka dengan menerima kebenaran prinsip kesatuan alam tabii sebagai akibat daripada keesaan Allah SWT. Prinsip itu juga dikatakan matlamat sains dalam ertikata bahawa ahli-ahli sains Islam ingin membuktikan kebenaran prinsip ini menerusi sains. Semakin banyak pengetahuan sains yang dicapai semakin benarlah dan semakin kukuhlah prinsip kesatuan alam tabii. Dan secara implikasi prinsip keesaan Tuhan juga menjadi semakin benar dan kukuh dalam pandangan ahli-ahli sains Islam dan juga masyarakat umum.


KESIMPULAN
MASYARAKAT Islam perlu menyuburkan ilmu Tauhid dan menjadikan ilmu itu sebagai titik-tolak pengajian sains. Dengan berbuat demikian kita akan meletakkan sains di atas landasan pemikiran yang kukuh. Tauhid juga akan menjadi sumber inspirasi utama bagi generasi muda untuk belajar sains dan mengkaji alam yang luas ini.
Masyarakat Islam perlu mempunyai kesedaran mendalam bahawa sains  memperkukuhkan ajaran agama Islam itu sendiri. Kajian saintifik perlu digalakkan sebagai salah satu cara utama yang membolehkan kita memajukan  ilmu Tauhid.
Sebarang Kesamaran dan kemusykilan sebaiknya dirujuk kepada mereka yang ahliu dlam ilmu ini. LAA HAULAWALA QUWWATILLA BILLAH
sumber: suluk98.tripod.com/index.html 

Sejarah Payung

Tahukah Rihanna tentang sejarah payung?
Kemarin saya mendengar seseorang memutar lagu “Umbrella” dari HP-nya. Saya tidak tahu “Umbrella” versi mana yang saya dengarkan, tapi itu bukan Rihanna dan bukan pula Cinta Laura. Yang jelas penyanyinya perempuan (mungkin ada versi penyanyi perempuan yang lain). Memang pada dasarnya lagu ini sangat enak untuk didengar, siapa pun yang membawakannya pasti akan  tetap enak di dengar. Untuk lagu ini saya lebih suka versinya One Republic.
Mendengar lagu ini membuat saya ingin menulis tentang sejarah munculnya payung yang saya yakin para penyanyinya pun belum tentu mengetahuinya. Mungkin kalau Cinta Laura yang menyanyikan lagu ini harusnya bersyair seperti ini: “Under my umbrella I was walking down the becheck street waiting for ochegh….” (maksa dot com). Ini dia sejarahnya..
Diciptakan 4000 th tang lalu?
Payung telah tercipta sekitar 4000 tahun yang lalu (Nabi Muhammad bahkan Isa Al-Masih pun masih “dalam perjalanan” menuju bumi). Bukti ini dapat dilihat pada karya seni dan artefak-artekak kuno yang ditemukan di Mesir, Syria, Yunani dan Cina. Pada mulanya payung atau umbrella atau parasol digunakan sebagai tabir surya (mungkin kalau sekarang Ponds, Olay dll). Kemudian orang Cina mengembangkan payung tahan air untukpelindung hujan. Mereka melapisi payung dengan lilin sehingga menjadi tahan air.
Kata payung/umbrella sendiri berasal dari kata “umbra” yang berakar dari bahasa latin yang artinya bayang-bayang (In Sundanesse: Kalangkang). Pada awal abad 16, payung menjadi populer dibarat terutama di negera-negara eropa utara pada saat musim hujan. Pada awalnya payung dianggap sebagai aksesori yang hanya cocok bagi perempuan. Adalah seorang pengembara dan penulis dari Persia bernama Jonas Hanway (1712-1786) membawa dan mempergunakan payung di depan umum di Inggris, beliau pula yang mempulerkan penggunaan payung di kalangan laki-laki. Para laki-laki Inggris kerap menyebut payung dengan sebutan “hanway”, mengambil kata dari yang mempopulerkannya.
Payung modern, payung eropa
Toko payung pertama kali berdiri di Kota London Inggris yang bernama “James Smith and Sons”. Toko ini sampai sekarang masih berdiri dan masih terletak di jalan 53 New Oxford St., in London, England (Silahkan mampir). Pada awalnya payung eropa terbuat dari kayu atau tulang paus (Kalau sekarang pasti didemo sama greenpeace) dan tudungnya terbuat dari alpaca atau kanvas berminyak. Sedangkan pegangan lengkungnya terbuat dari kayu eboni.

Sabtu, 24 Desember 2011

Kaitan hadis Rasulullahﷺ ,Penemuan Kajian Sains,Tanda-tanda Kiamat Kecil(sudah berlaku di persekitaran kita) & Kiamat Besar

1) Mengikut hadis,Umat Rasulullah akan hidup selama 1500 tahun. Sekarang sudah 1444 =1431+ 13 tahun hijrah. Melalui hadis ini,kita ketahui bahawa bumi akan bertahan dalam masa 56 tahun lagi. Jikalau ini benar, bumi akan kiamat pada tahun 2066.Wa Allahu alam, hanya ALLAH yang mengetahuinya. Maka sebagai manusia yang berakal dan beriman, sudah pastinya kita bersiap dan memperbaiki segala amal ibadah.

2) Planet Nibiru(Planet-X) adalah planet yang dimaksudkan oleh Rasulullah ﷺ sebagai dua gerhana berlaku serentak yang memancarkan cahaya merah ke bumi.Planet Nibiru ini tidak menghentam bumi tetapi tarikan gravitinya yang sangat kuat akan menjahanamkan semua PANCARAN API yang terdapat pada bumi. TANDA-TANDA BESAR KIAMAT?OBJEK MERAH KELIHATAN DI LANGIT.Planet ini hanya akan lalu di antara bumi dan matahari dimana kecerahannya berwarna kemerah-merahan seakan-akan anak matahari. Sekiranya kehadiran planet besar ini melintas di antara orbit bumi & matahari,gelombang-gelombang pancaran akan keluar,dan menjahanamkan semua sistem-sistem dunia yang menggunakan elektronik atau pancaran api. Ini bermakna,apa sahaja jentera langit dan bumi,asalkan yang mempunyai saluran elektrik,akan dengan sendirinya tidak berfungsi,satelit, jet pejuang, kapal laut enjin fuel system, kereta api, motorsikal, kereta kebal, laptop,tenaga elektrik, handphone, playstation tidak akan berfungsi lagi,dan anda akan kembali ke zaman sebelum tibanya elektrik.Itu pun sekiranya anda masih hidup hasil dari peristiwa ini, kerana dianggarkan 2/3 penduduk bumi akan lenyap pada 2012 hasil dari tindak balas berbahaya antara bumi dan Planet-X.Benarlah kata-kata RASULULLAH s.a.w bahawa satu hari nanti bumi akan hancur dan satu zaman dipanggil back to ancient berlaku di mana segala teknologi pupus dan manusia akan kembali seperti zaman purba, berperang dengan pedang cara kuno,menunggang kuda sebagai satu medium pengangkutan...bersedialah kita umat islam...ALLAHHUAKBAR......

3) Dan dikatakan kuasa Israel akan mencapai puncaknya pada tahun 2011. Dan kuasanya akan jatuh semula dalam 11 tahun iaitu tahun 2022 disebabkan oleh penurunan semula Nabi Isa. Dan hadis mengatakan bahawa Nabi Isa hanya akan hidup selama 40 tahun dan dunia akan kiamat pada hari Nabi Isa wafat. Jikalau ini benar dunia akan kiamat pada tahun 2062. Dianggarkan bumi akan kiamat antara tahun 2062-2066.

4) Saintis telah menjumpai sebuah planet yang lebih kecil daripada bumi yang menghala ke arah bumi. Ia telah dianggarkan bahawa planet itu akan melanggar bumi pada tahun 2014. Amerika akan cuba untuk menukarkan orbit itu dengan menembaknya dengan sebuah roket. Dan saintis juga telah menjumpai sebuah planet yang juga akan menghentam bumi. Ia dianggarkan akan melanggar bumi dalam masa 55 tahun lagi. Dan planet ini lebih besar daripada bumi. Jikalau ini benar, dunia akan musnah pada tahun 2065.
Wallahu’alam.

Semua ini telah dikaji dan yang dipercayai paling tepat ialah hadis yang mengatakan bahawa umat Rasulullah akan bertahan selama 1500 tahun. Kita telah berada di bumi ini selama 1444 tahun. Cubalah anda kirakan sendiri.
Beribadatlah wahai umat Islam sekalian. Ini adalah antara berpuluh-puluh artikel yang sama di internet seperti ini. Dan jangan tunggu artikel seperti ini dikeluarkan baru kita nak buat amal. Perkara ini sudah diajar sejak kita kecil lagi. Kiamat pasti tiba, hanya orang yang leka dengan dunia sahaja yang akan rugi. Berhibur tidak salah tapi jangan lupa apa yang disuruh oleh Allah. Patuhi suruhan Allah dan tinggalkan yang mungkar. Sama- samalah kita doakan kesejahteraan untuk semua umat Islam.Amin......